Sunday, October 27, 2013

JUARA I
Lomba Artikel STMI FAIR 2013


Berjaya Dipasar Lokal, Bersaing Dipasar Global

            Mungkin selama ini kita kurang acuh,  betapa keberadaan produk nasional belakangan ini makin tersingkirkan dari kebutuhan masyarakat sendiri sebagai dampak maraknya tuntutan di era global. Kondisi itu bukan dikarenakan di negeri kita yang tercinta ini tidak memiliki sector produksi yang berpotensi, baik produk berupa barang maupun jasa. Sebaliknya, fenomena yang ada justru konsumen bangsa Indonesia sendiri masih lebih terpesona dengan barang-barang yang didatangkan dari luar negeri, atau biasa kita kenal dengan barang impor. Tidak terkecuali untuk barang yang dapat kita labeli “barangbekas”.
            Persepsi di masyarakat sendiri cenderung mengira jika produk luar negeri lebih bagus dari produk dalam negeri. Padahal hal tersebut tidak terjadi pada semua produk.  Oleh karena itu kecintaan terhadap produksi dalam negeri perlu terus menerus ditingkatkan. Negara yang industrinya maju seperti saat ini, sangat cinta pada produksi sendiri, seperti Jepang dan Korea Selatan. Orang Korea yang ada di Amerika Serikat saja bahkan lebih memilih membeli produk mereka, dalam hal ini dalam produk mobil merk Hyundai dibandingkan mobil buatan Amerika Serikat. Sebuah ironi yang harus diterima oleh negeri ini.
            Syarat utama suksesnya upaya pemberdayaan produksi dalam negeri adalah kualitas dan produk. Tanpa terpenuhinya syarat tersebut diatas,  tidak mungkin masyarakat didalam negeri mau menggunakan produk nasional. Sebenarnya produk yang baik bias menjual sendiri.  Selain itu perlu adanya dukungan semua pihak terkait. Industri termasuk sejumlah industry penunjang, lembaga penelitian universita sdan media massa harus ikut ambil andil.
            Dalam era liberalisasi seperti sekarang ini memang tidak ada salahnya kita mengkampanyekan penggunaan produk dalam negeri. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah menerapkan strategi dan pengembangan merek.
            Sementara sebagian masyarakat justru melihat tuntutan global itu sebagai tantangan untuk mengedepankan potensi di dalam negeri sebagai suatu kebanggaan, sehingga tiada henti untuk berkarya dan terus menghasilkan produk yang unggul dan berkualitas. Upaya itu tidak semata untuk memenuhi obsesi pribadi, tetapi sebagai upaya mewujudkan kemandirian yang bias memberikan multi efek terhadap perekonomian di Indonesia.
            Di sisi lain, tidak sedikit pula upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung sector produksi dunia usaha di Indonesia untuk memperkuat eksistensi dan keberadaan produk dalam negeri.   Kendati begitu harus diakui bahwa masih banyak terdapat kekurangan karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang ada guna menunjang proses produksi itu sendiri.
            Berkaca dari kenyataan yang disebutkan diatas, betapa masih sedikitnya sarana yang mampu menunjang upaya membangkitkan masyarakat untuk merasa bangga dan mencintai produk nasional. Dan pada kesempatan kali ini, akan dibahas sedikit tentang produk-produk dalam negeri yang sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadi produk yang mampu dicintai dalam negeri sendiri bahkan untuk dunia internasional.
            Produk yang pertama adalah tas.Tidak bias kita pungkiri lagi bahwa tas adalah sebuah produk yang memang dari segi kualitas, orang-orang di Indonesia lebih banyak percaya dan suka dengan tas dari luar negeri.  Tas dengan berbagai macam merk serta dengan harga selangit terkadang menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Padahal apabila kita melihat tas dalam negeri, mempunyai potensi untuk memasuki pasar ekspor. Tas local memasuki pasar ekspor nampaknya bukan sesuatu yang mustahil lagi, tapi suatu kenyataan yang bias ditelusuri di sentra-sentra produksi industry kecil dan menengah di berbagai Provinsi.
            Sebut saja misalnya Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai daerah tujuan wisata, ternyata dihuni sekitar 50 produsen tas dengan berbagai produk yang berpotensi untuk memasuki pasar ekspor. Dari 50 produsen tas yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya, terdapat sebuah industry kecil yang memproduksi 25 jenis tas, terutama berbahan baku rotan dan pandan. Selain peluang pasar, bisnis tas untuk keperluan wanita didasari oleh beberapa pertimbangan, pertama, tenaga terampil pembuat berbagai produk rotan banyak tersedia didaerah Yogyakarta dan sekitarnya. Kedua proses produksi yang mudah dipelajari, dan ketiga adalah pengetahuan akan desain tas wanita. Dan harapana kan berkembangnya produksi ke arah ekspor mulai terwujud ketika salah satu produsen tas tersebut mengikuti sebuah pameran di Hongkong Fashion Week yang berlangsung di Hongkong. Dan pada ajang tersebut, terdapat pembeli dari negera seperti Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan Italia. Pada umumnya mereka membeli tas ini masih dalam tahap perkenalan sehingga belum terjadi penjualan dalam jumlah yang besar. Namun kan pembeli asing merupakan suatu hal positif untuk pengembangan pasar kedepan, terutama ekspor. mampu bersaing di pasar global.
            Dan produk lain yang dapat bersaing di pasar global adalah Sepedah. Sepedah dengan merk Polygon tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak orang yang menyangka jika produk yang satu ini adalah produksi dari luar negeri. Tetapi pada kenyataannya, produk ini adalah asli dari Indonesia. Dengan kualitas yang sudah dipercaya, sepedah ini menjadi Brand Mark yang sangat membanggakan bagi Indonesia.
            Kemudian ada Polytron, Produsen yang satu ini memproduksi beragam jenis elektronik seperti Televisi, Mesin Cuci, Tape, atau kulkas. Produsen yang satu ini menjadi pengekspor elektronik ke berbagai Negara di dunia. Bukan hanya menjadi raja di negeri sendiri, tetapi menjadi produsen yang disegani di pasar global. Sebagai informasi, Polytron sudah berdiri sejak tahun 1970, dan mulai memproduksi televisi juga mulai pada tahun 1970.
            Kemudian ada sebuah produk yang benar-benar membuat kita bingung dan kagum. Lea, produsen konveksi yang sangat terkenal. Banyak yang menyangka bahwa produk yang satu ini adalah produsen dari luar negeri, terutama Amerika Serikat. Karena lambing dari produk ini terlihat kekhasan Amerika Serikat. Dengan kualitas yang sangat baik, produk ini menjadi produk yang mampu bersaing di pasar global.
            Indomie, produsen makanan yang satu ini memang dapat dikenal sebagai produsen yang sangat Berjaya di Indonesia. Produknya sangat terkenal sampai-sampai menjadi produk yang banyak di ekspor ke luar negeri sekaligus menjadi produk yang mampu bersaing di pasar global.
            Selanjutnya ada produsen furniture dengan merk Olympic. Di Indonesia sendriri, produk yang satu ini sangat tersohor. Tetapi siapa sangka jika produk yang satu ini ternyata tidak hanya di Indonesia saja. Ternyata produknya telah di impor ke lebih dari 100 negara. Ciri khas furniture Olympic adalah desainnya yang knock down, berdesain simple, dan harganya bersaing. Sejauh ini Olympic telah menyabet penghargaan seperti 28th Internasional Award for The Best Trade Name (2004). Mengagumkan.

            Masih sangat banyak produk asli Indonesia yang mampu bersaing di pasar global. Seperti keramik Essenza yang dikenal sebagai keramik berkualitas di Eropa. Dan masih banyak lagi. Tetapi alangkah baiknya apabila pemerintah selalu mendukung upaya produsen-produsen di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Dan menjadi raja di Negara sendiri. Selain itu rasa kecintaan masyarakat Indonesia harus ditanamkan pada setiap orang di Indonesia agar tidak terus menerus hanya mengkonsumsi produk ekspor, tetapi mencintai produk dalam negeri sendiri. Cintalah produk Indonesia.

Oleh : Wisnu Eko Prasetyo